Hepatitis E - Gejala , Penyebab , Pencegahan serta Pengobatan

 Hepatitis E - Gejala , Penyebab , Pencegahan dan Pengobatan

Hepatitis E - Gejala , Penyebab , Pencegahan dan Pengobatan

Pengertian

Hepatitis E merupakan jenis hepatitis ke 5 yang diakibatkan oleh virus hepatitis E. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada daerah yang tidak terjaga kebersihannya, serta kondisi lingkungan dan sanitasi yang buruk.  Kasus hepatitis E ini lazim ditemui di negara - negara berkembang seperti Amerika Tengah, Afrika Utara, Timur Tengah, Asia, serta Asia Tenggara termasuk di Indonesia. 

Kejadian luar biasa mengacu pada kejadian penularan dalam jumlah besar dan dalam waktu cepat di suatu tempat atau kawasan. HEV dapat menyebar melalui konsumsi air minum dan makanan yang telah terkontaminasi oleh tinja penderita penyakit ini.

Hepatitis E terdeteksi pertama kali pada awal 1980-an sebagai penyebab wabah hepatitis akut yang tak diketahui penyebabnya. Sementara di negara maju yang memiliki ketersediaan air bersih, penularan virus ini biasa terjadi dari hewan kepada manusia, misalnya akibat mengkonsumsi daging hewan yang telah terinfeksi HEV dan tidak dimasak dengan baik dan benar. Contoh daging hewan yang dimaksud seperti daging babi ternak / hutan, rusa liar, atau kerang.

Pada kasus yang jarang terjadi, virus hepatitis E dapat menyebar melalui transfusi darah. Ibu hamil yang sedang menderita penyakit ini juga dapat berisiko menyebarkan HEV ke janin yang dikandungnya.


Gejala

Setelah virus hepatitis E memasuki tubuh, virus akan menetap dalam tubuh dalam masa inkubasi tanpa menimbulkan gejala selama 2 - 10 minggu. Setelah itu, gejala akan mulai muncul dalam beberapa hari hingga beberapa minggu setelahnya.

Pada beberapa kasus, tidak semua orang yang terkena hepatitis E menunjukkan gejala infeksi. Namun, pada beberapa penderita, hepatitis E dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti:

  • Rasa lelah, 

  • Demam ringan,

  • Urine berwarna gelap,

  • Tinja berwarna pucat,

  • Kehilangan selera makan, 

  • Hati membengkak,

  • Mual & muntah, 
  • Ketidaknyamanan perut pada bagian kanan atas, 
  • Penyakit kuning (mata dan kulit menguning). 

Berdasarkan lamanya waktu kemunculan gejalanya, hepatitis E terbagi menjadi 2 jenis, di antaranya:

Hepatitis E akut

Infeksi hepatitis E akut hanya terjadi dalam jangka waktu yang pendek. Pada sebagian banyak kasus, daya tahan tubuh seseorang dapat melawan infeksi hepatitis E dengan baik sehingga penderita dapat sembuh dalam beberapa minggu.

Hepatitis E kronis

Berbeda dengan pada jenis akut, hepatitis E kronis terjadi dalam jangka panjang. Kondisi ini hanya terjadi ketika daya tahan tubuh melemah sehingga tidak mampu melawan virus, seperti pada penderita HIV/AIDS, dan orang yang menerima transplantasi organ.


Penyebab

Penybab penyakit ini lebih sering ditemukan dan ditularkan pada daerah yang tidak terjaga kebersihannya, serta kondisi lingkungan dan sanitasi yang buruk. Kasus hepatitis E ini lazim ditemui di negara - negara berkembang seperti Amerika Tengah, Afrika Utara, Timur Tengah, Asia, serta Asia Tenggara termasuk di Indonesia. 

Sementara pada negara maju yang memiliki ketersediaan air bersih, penularan virus ini biasa terjadi dari hewan kepada manusia, misalnya akibat mengkonsumsi daging hewan yang telah terinfeksi HEV dan tidak dimasak dengan baik dan benar. Contoh daging hewan yang dimaksud seperti daging babi ternak / hutan, rusa liar, atau kerang.


Fakta - fakta Hepatitis E

  • Hepatitis E merupakan peradangan hati yang diakibatkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV).
  • Setiap tahun diperkirakan terdapat 20 juta infeksi HEV di seluruh dunia, yang menyebabkan sekitar 3,3 juta kasus hepatitis E yang bergejala.
  • WHO memperkirakan bahwa hepatitis E menyebabkan sekitar 44.000 kematian pada tahun 2015 (menyumbang 3,3% dari kematian akibat virus hepatitis).
  • Virus ini ditularkan melalui rute fekal-oral, terutama melalui air yang terkontaminasi.
  • Hepatitis E ditemukan di seluruh dunia, tetapi penyakit ini paling umum di Asia Timur dan Selatan.
  • Vaksin untuk mencegah infeksi virus hepatitis E telah dikembangkan dan dilisensikan di Cina, tetapi belum tersedia di tempat lain.

Pencegahan & Pengobatan

Hingga saat ini, belum tersedia vaksin yang dapat efektif mencegah penyakit Hepatitis E. Namun, ada upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk menurunkan peluang terjadinya penularan virus hepatitis E, yaitu:

  • Tidak meminum air atau mengonsumsi es batu yang tidak dapat dijamin kebersihannya.
  • Tidak mengonsumsi daging babi, babi hutan, rusa liar, atau kerang yang tidak dimasak hingga matang.
  • Cuci tangan secara rutin menggunakan sabun dan air yang mengalir setelah menggunakan toilet, mengganti popok bayi,  serta mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
  • Jaga kebersihan  sanitasi diri, lingkungan rumah, dan sekitarnya.

Dalam upaya pengobatan penderita Hepatitis E umumnya dapat pulih dengan sendirinya dalam kurun waktu 4 hingga 6 minggu. Meski begitu, penderita disarankan melakukan beberapa upaya di bawah ini untuk membantu meringankan gejala yang muncul:

  • Beristirahat dengan tidur yang cukup,
  • Mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi,
  • Memenuhi kebutuhan cairan dengan banyak minum,
  • Menghindari konsumsi minuman beralkohol,
  • Berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat tertentu, seperti paracetamol.

Bagi penderita hepatitis E kronis dengan daya tahan tubuh lemah, dokter akan meresepkan obat antivirus seperti ribavirin. Sementara itu, bagi ibu hamil yang mengalami gejala hepatitis E, dokter akan menganjurkan rawat inap agar dapat terus memantau perkembangan penyakit.

Referensi :

https://www.alodokter.com
https://www.halodoc.com
htpps://www.hellosehat.com
https://www.sehatq.com
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-e
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Hepatitis.
National Health Service UK. Diakses pada 2022. Hepatitis. 
Dumain, T. WebMD (2020). What is Hepatitis E?
Gabbey, A. Healthline (2018). Hepatitis E.
Kumar, S. MSD Manual (2021). Hepatitis E.

Posting Komentar untuk "Hepatitis E - Gejala , Penyebab , Pencegahan serta Pengobatan"